Bahasa isyarat menjadi bahasa komunikasi untuk komunitas Tuli yang menggunakan perpaduan antara komunikasi manual, gerak bibir, dan bahasa tubuh. Selain itu, bahasa ini juga menjadi alat untuk mendapatkan informasi dan mengidentifikasi diri. Mempelajari keterampilan ini tidak hanya bermanfaat bagi komunitas Tuli saja, namun juga bagi orang dengar lainnya untuk melancarkan komunikasi dengan komunitas Tuli.
Bahasa isyarat tidak menggunakan tulisan berupa lambang atau bunyi ucapan dari manusia. Sebaliknya, bahasa ini menggunakan gerakan tertentu sebagai simbol dari bahasa lisan, yaitu kombinasi dari gerak tangan, tubuh, dan mimik wajah.
Contents
Siapa Itu Teman Tuli?
Teman tuli adalah istilah untuk seseorang penyandang disabilitas yang mempunyai keterbatasan dan hambatan pendengaran. Beberapa penyandang tuli mengalami keterbatasan pendengaran sebagian, sementara yang lain tidak bisa mendengar sama sekali. Bagi beberapa orang yang mengalami keterbatasan pendengaran, alat bantu dengar dapat membantu meningkatkan kemampuan pendengaran mereka.
Memahami dan mampu menggunakan bahasa ini menjadi hal penting saat menghadapi kesulitan dalam berbicara maupun mendengar. Mempelajarinya memang tidak mudah, tetapi sangat membantu saat berkomunikasi dengan teman Tuli. Hal ini juga penting di lingkungan sekolah inklusi yang mungkin memiliki peserta didik atau teman dengan disabilitas Tuli.
Keunikan dan Tantangan
Bahasa isyarat memiliki keunikan, karena setiap negara memiliki perbedaan dan ciri khas tersendiri. Bahkan negara dengan bahasa tertulis yang sama bisa saja memiliki bahasa isyarat yang berbeda. Namun, terdapat bahasa isyarat internasional atau International Sign (IS) yang digunakan untuk berkomunikasi di tingkat internasional, seperti di Kongres Federasi Tuli Dunia, Eurovision, dan Deaflympics.
Bahasa isyarat diakui secara hukum sebagai bahasa resmi bagi komunitas Tuli di beberapa negara. Pengakuan ini melindungi penggunaan bahasa isyarat dalam bidang pendidikan, kenegaraan, penyiaran, dan acara resmi lainnya. Namun untuk di Indonesia, belum ada Undang-Undang atau hukum yang mengakui bahasa isyarat Indonesia (Bisindo) sebagai bahasa resmi di Indonesia.
Cara Belajar Bahasa Isyarat
Berikut beberapa cara untuk mempelajarinya:
Belajar langsung dari Guru Tuli
Belajar langsung dari guru Tuli merupakan solusi terbaik, terutama bagi pemula. Anda bisa mengikuti kelas privat atau kelas kelompok untuk mempelajari keterampilan ini dengan cara yang benar dan dapat langsung memperbaiki kesalahan.
Mengikuti Kursus
Banyak kursus yang menyediakan pembelajaran bahasa isyarat, baik secara tatap muka maupun online. Kursus ini bisa dari pemerintah atau penyelenggara swasta, dengan biaya gratis atau berbayar. Kursus biasanya dibagi berdasarkan tingkat kemahiran, mulai dari dasar hingga lanjutan.
Mengikuti Kelas Online
Kelas online mempermudah pembelajaran tanpa harus bertatap muka. Meskipun tidak bertatap muka langsung, pengajar dan peserta tetap dapat berinteraksi melalui media lain, sehingga memudahkan pembelajaran gerakan yang tepat.
Melalui Video Tutorial
Video tutorial adalah media yang praktis dan mudah diakses kapan saja. Pengajar dalam video akan menunjukkan gerakan sesuai tingkatan kesulitan. Namun, kelemahan dari video tutorial adalah tidak ada pembenaran langsung jika terjadi kesalahan.
Melalui Situs Website
Banyak situs website yang menyediakan tutorial pembelajaran secara gratis. Situs ini memungkinkan interaksi dengan pengajar melalui kolom komentar.
Berlatih secara Mandiri
Setelah mengetahui berbagai macam gerakan isyarat, penting untuk berlatih setiap hari agar menjadi mahir. Mulailah dengan kalimat sederhana dan tingkatkan menjadi kalimat yang lebih kompleks.
Kesimpulan
Mempelajari keterampilan ini adalah cara penting untuk berkomunikasi dengan teman tuli. Menggunakan berbagai metode pembelajaran dapat membantu, namun yang paling penting adalah konsistensi dalam berlatih setiap hari untuk terbiasa menggunakan bahasa isyarat.