Guiding block adalah sejenis panduan bagi penyandang disabilitas netra ketika mereka berjalan. Fungsinya untuk memberi arah ketika berjalan di tempat umum, seperti di trotoar tepi jalan raya. Bentuknya berupa tonjolan berbentuk persegi berwarna kuning yang memiliki beda ketinggian dengan bagian trotoar lainnya. Guiding block ini kadang berbentuk bulat, kadang berbentuk kotak.

Setiap penyandang disabilitas sering membutuhkan alat bantu dalam melakukan aktivitas sehari-hari, baik alat bantu pribadi maupun yang menjadi fasilitas publik di tempat umum. Salah satu alat bantu yang biasa kita temukan di tempat umum adalah guiding block, yang berupa ubin dengan warna yang menonjol sehingga dapat dengan mudah dibedakan dari benda lainnya.

Guiding block sangat umum ada di trotoar jalan raya. Posisi trotoar ini biasanya lebih tinggi dari permukaan jalan untuk menjamin keamanan pejalan kaki.Karena trotoar merupakan fasilitas umum, penggunaannya harus memikirkan kebutuhan semua orang, termasuk penyandang disabilitas netra. Memberi petunjuk arah atau pemandu arah jalan bagi tunanetra adalah kewajiban pemerintah. Pihak yang bertanggung jawab adalah pemerintah daerah dan dinas pekerjaan umum.

Ciri-ciri Guiding Block yang Bagus dan Benar

Setelah memahami tanda pemandu bagi penyandang tunanetra, ada ciri-ciri yang menandai guiding block yang baik:

  1. Ubin dengan warna mencolok yang membantu penyandang disabilitas.
  2. Ubin memiliki lebar antara 1,8 sampai 3 meter, atau lebih sedikit. Ukuran ubin untuk panjang, lebar, dan ketebalannya berkisar pada 30cm x 30cm x 4cm.
  3. Ubin memiliki warna terang seperti kuning, hijau, atau putih.
  4. Ubin memiliki tekstur tersendiri berupa pola warna dan simbol, sebagai isyarat bagi penyandang tunanetra. Misalnya, pola ubin bulat untuk memberi isyarat bahwa mereka berada di persimpangan jalan yang ramai, sehingga harus berhenti.

Syarat-syarat Guiding Block

syarat syarat Guiding Block

  1. Ketebalan ubin pemandu harus berukuran 30cm x 30cm x 4cm, lebih tebal dari ubin biasa.
  2. Terbuat dari bahan material yang tidak licin.
  3. Memiliki warna mencolok atau berbeda dari warna ubin keramik lainnya di trotoar.
  4. Memiliki motif dan guratan yang lebih dalam dan kasar, sehingga mudah teraba oleh penyandang tunanetra.
  5. Material ubin harus cukup kuat dan tidak mudah rusak ketika terpapar oleh cuaca.

Motif

Motif ubin guiding block sangat penting karena memberi panduan penggunaan bagi penyandang tunanetra. Di beberapa lembaga inklusi, biasanya mereka mengajarkan cara menggunakan tanda pemandu di tempat umum, mengenali bentuk-bentuk ubin, dan memahami pola-pola tertentu dari motif ubin.

Secara umum, motif ubin tanda penanda di trotoar jalan raya terbagi dua: motif kotak dan motif persegi. Motif utama yang berbentuk panjang mengandung arti ‘go’ atau membolehkan untuk meneruskan perjalanan. Motif utama yang berbentuk bulat memiliki arti ‘stop’ yang memberi tahu penyandang tunanetra untuk menghentikan langkah.

Dengan adanya guiding block, penyandang tunanetra dapat meraba ubin penanda untuk membantu dan memberikan arah jalan. Ini sangat ramah bagi penyandang disabilitas dan mendukung keamanan mereka ketika berjalan kaki.