Jenis disabilitas merujuk pada berbagai kelompok dari kondisi yang dialami oleh penyandang disabilitas. Mulai dari disabilitas fisik, sensorik, mental, hingga intelektual. Individu yang mengalami kondisi disabilitas atau gangguan fisik sering disebut sebagai ‘tuna’. Misalnya, orang yang tidak dapat melihat disebut sebagai tuna netra.
Contents
Memahami Berbagai Jenis Disabilitas
Faktor penyebab utama seseorang menjadi disabilitas bisa dibagi menjadi dua: faktor endogen dan faktor eksogen.
- Faktor Endogen: Penyebab disabilitas karena pengaruh genetika atau bawaan sejak lahir.
- Faktor Eksogen: Penyebab disabilitas karena faktor non-genetika, seperti penyakit parah (contohnya kusta) atau akibat kecelakaan atau pekerjaan di lingkungan bising yang menyebabkan gangguan pendengaran.
Disabilitas dalam Payung Hukum
Indonesia melindungi hak-hak penyandang disabilitas melalui berbagai undang-undang dan peraturan. Penyandang disabilitas memiliki kesempatan yang sama dalam kehidupan, seperti pendidikan, pekerjaan, fasilitas kesehatan, dan sarana umum.
Beberapa undang-undang yang melindungi hak penyandang disabilitas antara lain:
- Pasal 28-H ayat 2 dan Pasal 18-I ayat 2 UUD 1945: Mengatur hak asasi bagi penyandang disabilitas, termasuk hak memperoleh pekerjaan.
- Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas: Menjelaskan tentang hak-hak penyandang disabilitas, termasuk definisi dan jenis disabilitas.
- Undang-Undang no 19 Tahun 2011 tentang Pengesahan Convention on the Rights of Persons with Disabilites (Konvensi Hak-hak Penyandang Disabilitas).
Jenis Disabilitas
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016, berikut adalah jenis-jenis disabilitas:
- Disabilitas Fisik: Hambatan, gangguan, atau tidak lengkapnya fungsi alat gerak, seperti cerebral palsy dan amputasi.
- Disabilitas Sensorik: Hambatan dan gangguan pada fungsi panca indera, seperti Tuli dan Tunanetra
- Disabilitas Mental: Gangguan pada fungsi mental yang mempengaruhi daya pikir dan emosi.
- Disabilitas Intelektual: Keterbatasan pada kemampuan intelektual yang mempengaruhi fungsi kognitif.
Penanganan dan Dukungan bagi Penyandang Disabilitas
Beberapa jenis disabilitas dapat diatasi dengan terapi atau pelatihan khusus. Misalnya, terapi okupasi untuk penyandang autisme atau pelatihan bahasa isyarat untuk Tuli. Ada lembaga khusus yang memberikan pelatihan dan pendidikan kepada penyandang disabilitas untuk membantu mereka berkomunikasi dan menjalani kehidupan sehari-hari.
Kesimpulan
Jenis disabilitas mencakup berbagai kondisi yang mempengaruhi fisik, sensorik, mental, dan intelektual seseorang. Undang-undang di Indonesia melindungi hak-hak penyandang disabilitas dan memastikan mereka memiliki kesempatan yang sama dalam berbagai aspek kehidupan. Dukungan dan terapi khusus dapat membantu penyandang disabilitas mengembangkan diri dan menjalani kehidupan dengan lebih baik.