Pelatihan disabilitas merupakan salah satu wujud pemberdayaan bagi kelompok penyandang disabilitas agar mereka bisa mendapatkan kesempatan yang sama di dunia kerja dan memperbaiki taraf hidup mereka. Meskipun praktik diskriminasi terhadap penyandang disabilitas belum sepenuhnya berakhir, banyak negara telah mulai mengakui potensi mereka di dunia kerja.
Di Indonesia, jumlah penyandang disabilitas yang bekerja masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan jumlah penduduk usia kerja. Padahal, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 sudah mengatur kewajiban perusahaan untuk merekrut tenaga kerja disabilitas. Di sisi lain, Amerika Serikat mencatat peningkatan partisipasi kerja penyandang disabilitas dalam beberapa tahun terakhir. Perbandingan ini menunjukkan bahwa meskipun regulasi sudah ada, pelaksanaan di lapangan masih membutuhkan dorongan yang lebih kuat agar penyandang disabilitas benar-benar mendapat ruang yang setara di dunia kerja.
Namun, penyerapan tenaga kerja tidak terlepas dari proses seleksi. Untuk terjun ke dunia kerja, penyandang disabilitas harus memiliki kesiapan diri. Selain keterampilan teknis (hard skill), beberapa perusahaan juga mengukur seberapa dalam keterampilan non-teknis (soft skill) calon pekerjanya.
Contents
Apa Itu Soft Skill sebagai Pelatihan Disabilitas?
Soft skill adalah keterampilan yang melekat pada diri individu, seperti keterampilan berkomunikasi, mengelola emosi, negosiasi, kemampuan berorganisasi, kepemimpinan, menyelesaikan masalah, dan pemasaran. Pada dasarnya, semua orang memiliki keterampilan khusus yang tidak diperoleh dari pendidikan formal, namun tidak semua orang menyadari potensi diri mereka sendiri sehingga soft skill tersebut tidak terasah dengan baik.
Soft skill mampu mendongkrak rasa percaya diri dan membangun ketahanan mental seseorang di dunia kerja. Keterampilan ini juga menjadi nilai tambah dalam proses penjaringan tenaga kerja, karena soft skill menentukan bagaimana pekerja tersebut akan berinteraksi dan bekerja sama dalam tim.
Jenis-jenis Soft Skill yang Berguna untuk Penyandang Disabilitas di Dunia Kerja
Ada beberapa soft skill yang sangat berguna di dunia kerja, khususnya bagi penyandang disabilitas:
- Keterampilan Berkomunikasi: Keterampilan berkomunikasi yang baik sangat penting di dunia kerja. Ini mencakup seni berbicara, mendengar, menginterupsi, dan berdebat secara sehat. Penyandang disabilitas tuli dan tunawicara dapat menilai keterampilan ini dari cara mereka menggunakan bahasa isyarat.
- Keterampilan dalam Menyelesaikan Masalah: Keterampilan ini sangat dibutuhkan dalam dunia kerja karena setiap bidang pekerjaan pasti menghadapi berbagai masalah. Penyandang disabilitas yang memiliki keterampilan ini menunjukkan ketangguhan dalam menghadapi berbagai tantangan.
- Keterampilan Berpikir Kritis (Critical Thinking): Keterampilan berpikir kritis dapat diasah melalui pelatihan. Perusahaan sering mencari kandidat yang mampu berpikir kritis, solutif, dan berpandangan luas.
- Keterampilan Profesionalisme: Profesionalisme mencakup kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja, termasuk cara berpakaian, bertutur kata, dan etika. Sikap profesional sangat dihargai di dunia kerja.
- Keterampilan Mengelola Waktu: Mengelola waktu dengan baik adalah keterampilan yang sangat penting. Orang yang mampu mengelola waktu biasanya lebih disiplin dan mampu menyelesaikan tugas tepat waktu.
- Keterampilan Memimpin: Keterbatasan fisik tidak menghalangi penyandang disabilitas untuk menjadi pemimpin. Keterampilan kepemimpinan memungkinkan mereka untuk menempati posisi tertinggi dalam organisasi atau perusahaan.
Manfaat Pelatihan Disabilitas
Dengan banyaknya program pelatihan disabilitas yang diselenggarakan oleh pemerintah dan swasta, penyandang disabilitas dapat lebih percaya diri dengan kondisi diri mereka. Pelatihan ini membantu mereka menggali dan mengasah potensi diri, sehingga mereka dapat meraih cita-cita dengan penuh percaya diri.