Model Kurikulum Inklusi untuk Menunjang Pembelajaran Bagi Peserta Didik Disabilitas

Kurikulum inklusi adalah kurikulum yang dirancang khusus untuk peserta didik berkebutuhan khusus, menyesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan mereka. Mempunyai keterbatasan tidak lantas membuat peserta didik berbeda dalam bidang pendidikan. Banyak sekolah umum kini menerapkan sekolah inklusi, di mana peserta didik berkebutuhan khusus belajar bersama dengan peserta didik reguler, dengan atau tanpa pendampingan. Sekolah inklusi membantu pembauran semua peserta didik dengan baik.

Namun, sekolah inklusi wajib menerapkan kurikulum yang berbeda dari sekolah pada umumnya untuk peserta didik berkebutuhan khusus. Tujuannya adalah agar peserta didik berkebutuhan khusus mampu menjalani pembelajaran dengan baik.

Model Kurikulum Inklusi

Kurikulum inklusi untuk murid penyandang disabilitas menggunakan bentuk kurikulum yang menyesuaikan dan mengakomodasi kemampuan serta kebutuhan peserta didik. Kemampuan dan kebutuhan ini wajib sesuai dengan bakat, minat, kecerdasan, dan potensi dari peserta didik itu sendiri.

Secara umum, kurikulum inklusi terbagi menjadi dua: kurikulum akademik dan kurikulum khusus. Kurikulum akademik terbagi lagi menjadi lima jenis: modifikasi, duplikasi, substitusi, eskalasi, dan omisi.

Jenis Kurikulum Akademik untuk Sekolah Inklusi

Kurikulum Standar Nasional:

Peserta didik terdiri dari peserta didik umum dan peserta didik berkebutuhan khusus dengan potensi kecerdasan di atas rata-rata atau pada rata-rata.

Kurikulum Akomodatif di Bawah Standar Nasional:

Peserta didik terdiri dari peserta didik berkebutuhan khusus dengan potensi kecerdasan di bawah rata-rata.

Kurikulum Akomodatif di Atas Standar Nasional:

Peserta didik terdiri dari peserta didik berkebutuhan khusus dengan potensi bakat dan/atau kecerdasan yang istimewa.

Kurikulum inklusi akomodatif merupakan pengembangan dari kurikulum standar nasional yang menyesuaikan potensi, minat, dan bakat peserta didik berkebutuhan khusus. Pengembangan ini dilakukan oleh satuan pendidikan sebagai penyelenggara pendidikan inklusi.

Sasaran Pengembangan Kurikulum Akomodatif

Pengembangan kurikulum akomodatif berfokus pada aspek tujuan, proses, materi, dan evaluasi:

  • Tujuan: Indikator, kompetensi dasar, dan standar kompetensi.
  • Proses: Metode pembelajaran dan lingkungan belajar.
  • Materi: Kedalaman, keluasan, dan tingkat kesulitan materi.
  • Evaluasi: Teknik penilaian, waktu evaluasi, dan kriteria kelulusan.

Penyelarasan Kurikulum

Penyelarasan kurikulum dapat dilakukan melalui:

  • Modifikasi: Perubahan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.
  • Duplikasi: Peniruan kurikulum standar nasional untuk peserta didik berkebutuhan khusus.
  • Substitusi: Penggantian materi kurikulum dengan yang sesuai kebutuhan peserta didik.
  • Eskalasi: Peningkatan tingkat kesulitan atau keluasan materi.
  • Omisi: Penghapusan sebagian atau keseluruhan isi kurikulum yang tidak memungkinkan untuk peserta didik berkebutuhan khusus.

Penerapan Model Kurikulum Akomodatif

Penerapan kurikulum akomodatif harus mempertimbangkan keragaman peserta didik berkebutuhan khusus sesuai kemampuan intelektualnya:

  • Kemampuan di bawah rata-rata: Model omisi dan kelas khusus.
  • Kemampuan rata-rata: Model modifikasi atau duplikasi dan ruang sumber atau remedi.
  • Kemampuan di atas rata-rata: Model duplikasi atau modifikasi, pendampingan, dan pengayaan.

Kurikulum Khusus

Kurikulum khusus adalah kurikulum dengan intervensi khusus berdasarkan kebutuhan atau kelainan khusus peserta didik berkebutuhan khusus. Tujuannya adalah mengatasi kekurangan kemampuan dan mengoptimalkan potensi khusus yang memungkinkan untuk berkembang. Bentuk kekhususan ini meliputi:

  • Baca tulis Braille
  • Orientasi mobilitas
  • Bina komunikasi
  • Bina persepsi bunyi irama
  • Bina diri
  • Okupasi
  • Bina gerak
  • Bina pribadi sosial
  • Modifikasi perilaku

Kesimpulan

Kurikulum inklusi memungkinkan peserta didik berkebutuhan khusus memperoleh hak yang sama dalam bidang pendidikan. Dengan penyesuaian kurikulum, peserta didik berkebutuhan khusus dapat belajar dengan lebih efektif dan mengembangkan potensi mereka secara optimal.