Dalam beberapa tahun terakhir, keberagaman dan inklusi (D&I) telah menjadi fokus utama bagi banyak perusahaan di seluruh dunia. Untuk mencapai tujuan keberagaman, banyak perusahaan yang mengimplementasikan diversity hiring atau rekrutmen yang mengutamakan keberagaman, termasuk penyandang disabilitas, wanita, minoritas, dan kelompok lainnya yang kurang terwakili.

Namun, untuk memastikan bahwa program keberagaman dan inklusi berjalan dengan efektif, HR perlu memonitor, mengukur, dan melaporkan kemajuan yang dicapai. Salah satu cara yang paling efisien untuk melakukan ini adalah melalui penggunaan HR dashboard yang menampilkan data tentang keberagaman. Dashboard ini memungkinkan HR untuk melihat tren, mengidentifikasi area yang perlu perbaikan, serta memberikan laporan yang dapat digunakan oleh manajemen untuk membuat keputusan yang lebih informasional.

Artikel ini akan membahas cara mengukur dan melaporkan kemajuan inklusi dalam proses rekrutmen menggunakan data yang tersedia di HR dashboard.

Apa Itu Data Diversity Hiring?

Data diversity hiring adalah pengumpulan dan analisis data yang berkaitan dengan keberagaman dalam rekrutmen. Data ini meliputi informasi tentang demografi pelamar, kandidat yang diterima, serta karyawan yang sedang bekerja di perusahaan. Dengan mengumpulkan data ini, perusahaan dapat mengukur sejauh mana keberagaman telah tercapai dalam berbagai aspek, seperti jenis kelamin, ras, usia, disabilitas, latar belakang etnis, dan lainnya.

Data diversity hiring memberikan wawasan yang berguna untuk memperbaiki proses rekrutmen dan memastikan bahwa perusahaan lebih inklusif dalam kesempatan kerja.

 

Mengapa Data Diversity Hiring Penting?

1. Mengukur Kemajuan Keberagaman

Perusahaan yang memprioritaskan keberagaman perlu mengukur sejauh mana mereka berhasil mencapainya. Data yang akurat memungkinkan HR untuk memantau apakah mereka telah mencapai target keberagaman yang telah ditetapkan atau masih perlu bekerja lebih keras untuk mencapainya.

2. Menemukan Kesenjangan dalam Rekrutmen

Dengan menggunakan data, HR dapat mengidentifikasi apakah ada kesenjangan dalam proses perekrutan. Misalnya, apakah ada kelompok tertentu yang kurang terwakili dalam aplikasi atau wawancara? Data ini memberikan gambaran yang lebih jelas tentang masalah yang ada.

3. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik

Data yang relevan memungkinkan manajemen untuk membuat keputusan yang lebih informasi terkait dengan kebijakan D&I perusahaan, serta memfasilitasi pengembangan program yang lebih baik untuk mempromosikan inklusi di seluruh organisasi.

4. Meningkatkan Citra Perusahaan

Perusahaan yang dapat melaporkan kemajuan keberagaman secara transparan akan memiliki citra yang lebih baik di mata publik, calon karyawan, dan pemangku kepentingan lainnya. Hal ini juga dapat meningkatkan kepuasan karyawan, terutama bagi mereka yang berasal dari kelompok minoritas.

 

Cara Mengukur Kemajuan Inklusi dengan Data

1. Pengumpulan Data Demografi Pelamar

Langkah pertama dalam mengukur keberagaman adalah dengan mengumpulkan data demografi pelamar. Data ini termasuk informasi seperti jenis kelamin, ras, usia, disabilitas, latar belakang pendidikan, dan lokasi. Meskipun sensitif, pengumpulan data ini sangat penting untuk melihat apakah ada kelompok tertentu yang kurang terwakili.

Langkah-langkah yang dapat diambil:

  • Menyediakan Opsi Pengumpulan Data yang Sukarela
    Pastikan bahwa pengumpulan data ini dilakukan secara sukarela dan kandidat memiliki pilihan untuk tidak mengisi data tertentu.
  • Gunakan Formulir Aplikasi yang Inklusif
    Formulir aplikasi online harus mencakup pilihan untuk memasukkan data demografis, yang mudah diakses dan dipahami oleh semua pelamar.

2. Mengukur Keberagaman dalam Setiap Tahap Proses Rekrutmen

Untuk benar-benar memahami keberagaman dalam rekrutmen, penting untuk mengukur kemajuan di setiap tahap proses rekrutmen, mulai dari aplikasi, wawancara, hingga penawaran kerja. Misalnya, Anda bisa mengukur berapa persen pelamar yang datang dari kelompok minoritas, berapa persen yang lolos wawancara, dan berapa banyak yang menerima tawaran pekerjaan.

Langkah-langkah yang dapat diambil:

  • Menggunakan Sistem Pelacakan Pelamar (ATS)
    Gunakan sistem pelacakan pelamar yang dapat mencatat data keberagaman setiap tahap seleksi.
  • Pantau Rasio Pengajuan dan Penawaran Pekerjaan
    Hitung rasio pelamar dari berbagai latar belakang yang menerima tawaran pekerjaan, untuk melihat apakah ada bias atau kesenjangan.

3. Melacak Keterwakilan Karyawan di Tempat Kerja

Selain mengumpulkan data selama proses rekrutmen, sangat penting juga untuk memonitor keberagaman yang ada di tempat kerja. Seiring berjalannya waktu, perusahaan harus melihat apakah kebijakan keberagaman dan inklusi berhasil meningkatkan keterwakilan di tingkat karyawan.

Langkah-langkah yang dapat diambil:

  • Menggunakan HRIS (Human Resource Information System)
    HRIS memungkinkan perusahaan untuk memantau keberagaman di tempat kerja dengan mudah dan melihat demografi karyawan saat ini.
  • Laporan Keberagaman Secara Berkala
    Buat laporan berkala yang menunjukkan data demografis karyawan berdasarkan jabatan, tingkat senioritas, dan departemen.

 

Melaporkan Kemajuan Inklusi di HR Dashboard

Setelah mengumpulkan data yang diperlukan, langkah berikutnya adalah melaporkan kemajuan keberagaman dengan menggunakan HR dashboard. HR dashboard adalah alat visual yang memungkinkan HR untuk melihat data secara langsung dan mudah dipahami, serta memberikan wawasan yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.

1. Menggunakan Grafik dan Diagram untuk Visualisasi Data

HR dashboard memungkinkan HR untuk membuat grafik dan diagram yang dapat memvisualisasikan data keberagaman. Grafik ini bisa berupa grafik batang, diagram lingkaran, atau heatmap yang menggambarkan perbandingan jumlah pelamar atau karyawan berdasarkan kategori keberagaman.

  • Contoh Grafik
    Grafik batang yang menunjukkan jumlah pelamar berdasarkan jenis kelamin, ras, atau disabilitas dapat membantu manajemen melihat representasi kelompok-kelompok tertentu dalam aplikasi pekerjaan.
  • Contoh Diagram
    Diagram lingkaran dapat digunakan untuk menunjukkan persentase karyawan dari kelompok minoritas yang sudah dipekerjakan.

2. Menyusun Laporan Inklusi yang Mudah Dipahami

Selain visualisasi data, HR dashboard memungkinkan penyusunan laporan keberagaman yang terperinci dan mudah dipahami. Laporan ini dapat memberikan informasi penting seperti tren perekrutan, analisis kesenjangan, serta pencapaian target keberagaman yang telah ditetapkan.

  • Contoh Laporan
    Laporan ini bisa mencakup rasio penerimaan pelamar disabilitas atau kelompok minoritas, serta langkah-langkah yang diambil untuk meningkatkan keberagaman.

3. Tindak Lanjut Berdasarkan Data

HR dashboard tidak hanya untuk pelaporan, tetapi juga untuk pengambilan keputusan. Berdasarkan data yang ditampilkan di dashboard, perusahaan dapat mengidentifikasi area yang membutuhkan perbaikan dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan.

  • Contoh Tindak Lanjut
    Jika data menunjukkan bahwa kelompok tertentu kurang terwakili di suatu departemen, HR dapat merancang strategi rekrutmen yang lebih inklusif untuk meningkatkan keterwakilan mereka.

 

Kesimpulan

Mengukur dan melaporkan kemajuan inklusi dalam rekrutmen adalah langkah penting untuk memastikan bahwa perusahaan benar-benar mencapai tujuan keberagaman yang telah ditetapkan. Dengan menggunakan data diversity hiring dan HR dashboard, perusahaan dapat memantau kemajuan mereka, menemukan kesenjangan dalam proses rekrutmen, dan melakukan penyesuaian yang diperlukan untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif.

Dengan demikian, HR dapat memainkan peran yang sangat penting dalam meningkatkan keberagaman di tempat kerja dan memastikan kesetaraan kesempatan bagi semua kandidat, termasuk penyandang disabilitas, wanita, dan kelompok minoritas lainnya.

Siap Meningkatkan Keberagaman di Perusahaan Anda?

Jika Anda memerlukan panduan lebih lanjut tentang bagaimana mengukur dan melaporkan kemajuan keberagaman di perusahaan Anda, Parakerja siap membantu. Kunjungi Parakerja.com untuk mendapatkan solusi dan dukungan dalam menciptakan lingkungan kerja yang inklusif.